Minggu, 04 Mei 2014

lambang,sifat,dan lagu pramuka

Lambang

Lambang Gerakan Pramuka[4] adalah Tunas Kelapa,

Sifat

Berdasarkan resolusi Konferensi Kepanduan Sedunia tahun 1924 di Kopenhagen, Denmark, maka kepanduan mempunyai tiga sifat atau ciri khas, yaitu :
  • Nasional, yang berarti suatu organisasi yang menyelenggarakan kepanduan di suatu negara haruslah menyesuaikan pendidikannya itu dengan keadaan, kebutuhan dan kepentingan masyarakat, bangsa dan negara.
  • Internasional, yang berarti bahwa organisasi kepanduan di negara manapun di dunia ini harus membina dan mengembangkan rasa persaudaraan dan persahabatan antara sesama Pandu dan sesama manusia, tanpa membedakan kepercayaan/agama, golongan, tingkat, suku dan bangsa.
  • Universal, yang berarti bahwa kepanduan dapat dipergunakan di mana saja untuk mendidik anak-anak dari bangsa apa saja

Lagu

H. Mutahar salah seorang pejuang, penggubah lagu dan tokoh Pramuka menciptakan sebuah Hymne Pramuka bagi Gerakan Pramuka. Lagu itu berjudul Hymne Pramuka. Hymne Pramuka menjadi lagu yang selalu dinyanyikan dalam upacara-upacara yang dilaksanakan dalam Gerakan Pramuka.
Syair lagu Hymne Pramuka adalah
Kami Pramuka Indonesia
Manusia Pancasila
Satyaku kudharmakan, dharmaku kubaktikan
agar jaya, Indonesia, Indonesia
tanah air ku
Kami jadi pandumu.

kode kerhormatan dalam pramuka

Kode Kehormatan

Kode kehormatan dalam Gerakan Pramuka terdiri dari Tiga Janji yang disebut "Trisatya" dan Sepuluh Moral yang disebut "Dasadarma".
Trisatya Pramuka: Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
  • Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, mengamalkan Pancasila
  • Menolong Sesama Hidup dan Mempersiapkan diri/ikut serta membangun masyarakat
  • Menepati dasa darma
Dasadarma Pramuka
1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Cinta Alam dan kasih sayang sesama manusia
3. Patriot yang sopan dan kesatria
4. patuh dan suka bermusyawarah
5. Rela menolong dan tabah
6. rajin, terampil dan gembira
7. Hemat, cermat dan bersahaja
8. Disiplin, berani dan setia
9. bertanggung jawab dan dapat dipercaya
10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan

keanggotaan dalam pramuka

Keanggotaan

Anggota Gerakan Pramuka[5] terdiri dari Anggota Muda dan Anggota Dewasa. Anggota Muda adalah Peserta Didik Gerakan Pramuka yang dibagi menjadi beberapa golongan diantaranya :
  1. Golongan Siaga merupakan anggota yang berusia 7 s.d. 10 tahun
  2. Golongan Penggalang merupakan anggota yang berusia 11 s.d. 15 tahun
  3. Golongan Penegak merupakan anggota yang berusia 16 s.d. 20 tahun
  4. Golongan Pandega merupakan anggota yang berusia 21 s.d. 25 tahun
Anggota yang berusia diatas 21 tahun berstatus sebagai anggota dewasa. Anggota dewasa Gerakan Pramuka terdiri atas :
1. Tenaga Pendidik yang terdiri atas :
  • Pembina Pramuka
  • Pelatih Pembina
  • Pembantu Pembina
  • Pamong Saka
  • Instruktur Saka
2. Fungsionaris terdiri atas :
  • Ketua dan Andalan Kwartir (Ranting s.d. Nasional)
  • Staf Kwartir (Ranting s.d. Nasional)
  • Majelis Pembimbing (Gugus Depan s.d. Nasional)
  • Pimpinan Saka (Cabang s.d. Nasional)
3. Anggota Gugus Dharma Gerakan Pramuka
Gerakan Pramuka Indonesia memiliki 17.103.793 anggota (per 2011)[6] , menjadikan Gerakan Pramuka sebagai organisasi kepanduan terbesar di dunia.

sejarah pramuka indonesia

Sejarah

Lambang identitas dari INPO yang berupa bendera merah dan putih berukuran 84 cm X 120 cm.
Gerakan Pramuka atau Kepanduan di Indonesia telah dimulai sejak tahun 1923 yang ditandai dengan didirikannya (Belanda) Nationale Padvinderij Organisatie (NPO) di Bandung.[1] Sedangkan pada tahun yang sama, di Jakarta didirikan (Belanda) Jong Indonesische Padvinderij Organisatie (JIPO).[1] Kedua organisasi cikal bakal kepanduan di Indonesia ini meleburkan diri menjadi satu, bernama (Belanda) Indonesische Nationale Padvinderij Organisatie (INPO) di Bandung pada tahun 1926.[1] Pendirian gerakan ini pada tanggal 14 Agustus 1961 sedikit-banyak diilhami oleh Komsomol di Uni Soviet.[2]
Organisasi Kepanduan Indonesia di seputaran tahun 1920-an.
Pada tanggal 26 Oktober 2010, Dewan Perwakilan Rakyat mengabsahkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka. Berdasarkan UU ini, maka Pramuka bukan lagi satu-satunya organisasi yang boleh menyelenggarakan pendidikan kepramukaan. Organisasi profesi juga diperbolehkan untuk menyelenggarakan kegiatan kepramukaan. [3]

Tujuan Gerakan Pramuka

Gerakan Pramuka bertujuan untuk membentuk setiap pramuka:
a. memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, berkecakapan hidup, sehat jasmani, dan rohani;
b. menjadi warga negara yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna, yang dapat membangun dirinya sendiri secara mandiri serta bersama-sama bertanggungjawab atas pembangunan bangsa dan negara, memiliki kepedulian terhadap sesama hidup dan alam lingkungan. [4]

Prinsip Dasar Kepramukaan

Lambang Kwarnas Gerakan Pramuka Indonesia
Gerakan Pramuka berlandaskan prinsip-prinsip dasar[4] sebagai berikut:
  • Iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
  • Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya
  • Peduli terhadap dirinya pribadi
  • Taat kepada Kode Kehormatan Pramuka

Metode Kepramukaan

Metode Kepramukaan[4] merupakan cara belajar interaktif progresif melalui:
  • pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;
  • belajar sambil melakukan;
  • kegiatan berkelompok, bekerjasama, dan berkompetisi;
  • kegiatan yang menarik dan menantang;
  • kegiatan di alam terbuka;
  • kehadiran orang dewasa yang memberikan bimbingan, dorongan, dan dukungan;
  • penghargaan berupa tanda kecakapan; dan
  • satuan terpisah antara putra dan putri;

badge kwartir daerah gerakan pramuka

Badge Kwartir Daerah Gerakan Pramuka (sekarang)

Sumatera

Jawa

Kalimantan

Bali dan Nusa Tenggara

Sulawesi

Kepulauan Maluku dan Papua

Lambang Kwartir Daerah Gerakan Pramuka (dulu)

ambalan penegak

Ambalan Penegak

Ambalan Penegak atau sering hanya disebut ambalan adalah satuan organik dalam Gerakan Pramuka yang terdiri atas paling banyak 40 orang Pramuka Penegak. Ambalan Penegak dibagi dalam 4 sangga yang masing-masing sangga terdiri atas 5 – 10 orang Pramuka Penegak. Ambalan Penegak merupakan tempat pembinaan Pramuka berusia 16 sampai 20 tahun yang disebut Pramuka Penegak.
Gerakan Pramuka menghimpun anggotanya dalam satuan dan kwartir. Satuan terdepan dalam pembinaan peserta didik adalah Gugusdepan. Dalam Gugusdepan yang lengkap terdapat Perindukan Siaga, Pasukan Penggalang, Ambalan Penegak dan Racana Pandega. Namun jika tidak memungkinkan, sebuah gugusdepan boleh hanya memiliki salah satu satuan saja semisal Ambalan Penegak.
Pembentukan ambalan ini bertujuan untuk memudahkan penghimpunan, pengelolaan, penggerakan dan pengarahan peserta didik dalam pelaksanaan kegiatan Pramuka Penegak untuk mencapai tujuannya.
Ketentuan umum
Ambalan terdiri dari paling banyak 40 orang Pramuka Penegak.
Ambalan Penegak putra terpisah dengan Ambalan Penegak putri.
Ambalan terdiri dari satuan-satuan kecil yang dinamakan “Sangga” yang masing-masing terdiri dari 5 sampai 10 orang Pramuka Penegak.
Pembentukan sangga dilakukan oleh Pramuka Penegak sendiri, dan bila diperlukan dapat dibantu oleh para Pembina dan Pembantu Pembina Pramuka Penegak.
Kepemimpinan
Ambalan dipimpin oleh seorang Pembina Penegak dibantu dua orang Pembantu Pembina. Pembina Penegak sedikitnya berusia 26 tahun sedang Pembantu Pembina sedikitnya berusia 26 tahun.
Pembina dan Pembantu Pembina Penegak putra harus dijabat oleh pria sedang Pembina dan Pembantu Pembina Penegak putri harus dijabat oleh Wanita.
Tiap sangga dipimpin oleh seorang Pimpinan Sangga (Pinsa) yang dibantu oleh seorang Wakil Pemimpin Sangga. Pinsa dan Wapinsa dipilih dari dan oleh anggota sangga yang bersangkutan.
Oleh dan dari para Pemimpin Sangga dipilih seorang untuk melaksanakan tugas di tingkat ambalan yang disebut Pemimpin Sangga Utama dipanggil Pradana.
Anggota Ambalan Penegak
Anggota Ambalan Penegak terdiri atas:
a. Tamu Penegak
Tamu Penegak adalah seorang Pramuka Penggalang yang karena usianya dipindahkan dari Pasukan Penggalang ke Ambalan Penegak, atau pemuda yang berusia 16 tahun sampai dengan 20 tahun yang belum pernah menjadi anggota Gerakan Pramuka. Lamanya menjadi Tamu Penegak paling lama 3 (tiga) bulan. Selama menjadi Tamu Penegak diberi kesempatan untuk menyesuaikan diri dengan adat-istiadat yang berlaku di Ambalan tersebut. Bagi anggota Ambalan lainnya diberi kesempatan untuk mengenal dan menilai Tamu Penegak tersebut.
b. Calon Penegak
Calon Penegak ialah Tamu Penegak yang dengan sukarela menyatakan diri sanggup mentaati peraturan dan Adat Ambalan dan diterima oleh semua anggota Ambalan untuk menjadi anggota Ambalan tersebut. Lamanya menjadi Calon Penegak sedikitnya 6 (enam) bulan.
Perpindahan status dari Tamu Penegak menjadi Calon Penegak dilaksanakan dengan upacara sederhana dan dialog yang mengandung pendidikan bagi segenap anggota Ambalan tersebut.
Hak dan kewajibann calon Penegak, antara lain :
1.    Tidak mempunyai hak suara dalam musyawarah.
2.    Mempunyai hak bicara dalam diskusi, pertemuan dan musyawarah.
3.    Harus mengikuti acara Ambalan yang bersangkutan.
4.    Berkewajiban menyelesaikan SKU tingkat Penegak Bantara.
5.    Berkewajiban ikut menjaga dan mengembangkan nama baik Ambalannya.
Setiap Calon Penegak dibina oleh dua orang Penegak Bantara/Laksana dari Ambalan yang bersangkutan.
Penegak
Yang terdiri atas:
1.    Penegak Bantara, yaitu Pramuka Penegak yang telah menyelesaikan Syarat-syarat Kecakapan Umum Penegak Bantara
2.    Penegak Laksana, yaitu Pramuka Penegak yang telah menyelesaikan Syarat-syarat Kecakapan Umum Penegak Laksana
Dewan Penegak
Untuk mengembangkan kepemimpinan di ambalan, dibentuk Dewan Ambalan Penegak, yang disingkat Dewan Penegak. Dewan Penegak dipimpin oleh seorang ketua yang disebut Pradana dengan susunan sebagai berikut:
Seorang ketua yang disebut Pradana.
Seorang wakil ketua.
Seorang sekretaris yang disebut kerani.
Seorang Bendahara.
Seorang Pemangku Adat.
Kegiatan, kewenangan, tugas dan mekanisme Dewan Penegak antara lain:
Tugas Dewan Ambalan merencanakan dan melaksanakan program berdasarkan Keputusan Musyawarah Penegak.
Masa bakti Dewan Ambalan adalah satu tahun.
Musyawarah Penegak dilaksanakan sedikitnya 1 (satu) tahun sekali yang dihadiri oleh seluruh anggota Ambalan dengan acara:
1.    Mengevaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan.
2.    Merencanakan kegiatan ambalan yang akan datang.
3.    Membicarakan adat istiadat ambalan.
4.    Memilih pengurus Dewan Ambalan masa bakti berikutnya.
5.    Apabila diperlukan, Ambalan dapat membentuk Sangga. Dalam melaksanakan tugas, Dewan Ambalan dapat membentuk Sangga Kerja.
Dewan Kehormatan
Untuk menyelesaikan masalah yang menyangkut kehormatan anggota, maka dibentuk Dewan Kehormatan Penegak yang disingkat Dewan Kehormatan dengan anggota yang terdiri atas:
Anggota Dewan Ambalan Penegak
Pembina dan Pembantu Pembina Penegak (sebagai penasehat)
Dewan Kehormatan Penegak mempunyai wewnang dan kewajiban untuk menentukan:
1.    Pelantikan, pemberian TKK, tanda penghargaan dan lain-lain kepada Pramuka Penegak yang berjasa atau berprestasi.
2.    Pelantikan Pemimpin dan Wakil Pemimpin Sangga serta Pratama.
3.    Tindakan terhadap pelanggaran kode kehormatan.
4.    Rehabilitasi anggota Ambalan Penegak.
5.    Anggota yang dianggap melanggar sebelum diambil tindakan diberi kesempatan untuk membela diri dalam rapat Dewan Kehormatan.
Referensi
SK Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No: 220 Tahun 2007 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Pokok-pokok Organisasi Gerakan Pramuka.
SK Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No: 137 Tahun 1987 tentang Gugusdepan Gerakan Pramuka.

 

Jambore Pramuka


Upacara penutupan Jambore Dunia Pramuka ke-20, di Thailand tahun 2002/2003
Jambore adalah Pertemuan Pramuka Penggalang dalam bentuk perkemahan besar yang diselenggarakan oleh Kwartir Gerakan Pramuka dari tingkat yang paling ranting sampai tingkat nasional. Bahkan diduniapun diselenggarakan kegiatan serupa yang biasa disebut Jambore Dunia (World Scout Jamboree). Jambore di dunia berkembang ketika diselenggarakan pada tahun 1920 di Inggris. Mulai dari itu sampai sekarang telah terselenggara 21 kali Jambore Dunia.

Internasional[1]

Tahun Nama Kegiatan Tempat, Negara Tema Jumlah Peserta / Keterangan
1920 Jambore Dunia I Olympia, Kensington, London, Inggris
8.000
1924 Jambore Dunia II Ermelunden, Denmark
4.549
1929 Jambore Dunia III Birkenhead, Inggris Coming of Age 30.000
1933 Jambore Dunia IV Gödöllő, Hungaria
25.792
1937 Jambore Dunia V Vogelenzang, Bloemendaal, Belanda
28.750
1947 Jambore Dunia VI Moisson, Prancis Jamboree of Peace 24.152
1951 Jambore Dunia VII Bad Ischl, Austria Jamboree of Simplicity 12.884
1955 Jambore Dunia VIII Niagara-on-the-Lake, Kanada New Horizons 11.139
1957 Jambore Dunia IX Sutton Park, Inggris 50th Anniversary of Scouting 30.000
1959 Jambore Dunia X Los Baños, Laguna, Filipina Building Tomorrow Today 12.203
1963 Jambore Dunia XI Marathon, Greece Higher and Wider 14.000
1967 Jambore Dunia XII Farragut State Park, Amerika Serikat For Friendship 12.011
1971 Jambore Dunia XIII Fujinomiya, Jepang For Understanding 23.758
1975 Jambore Dunia XIV Lillehammer, Norwegia Five Fingers, One Hand 17.259
1979 Jambore Dunia XV Neyshâbûr, Iran
dibatalkan
1983 Jambore Dunia XV Calgary, Kanada The Spirit Lives On 14.752
1987-1988 Jambore Dunia XVI Sydney, Australia Bringing the World Together 14.434
1991 Jambore Dunia XVII Gunung Seorak, Korea Selatan Many Lands, One World 20.000
1995 Jambore Dunia XVIII Flevoland, Belanda Future is Now 28.960
1998-1999 Jambore Dunia XIX Picarquín, Chili Building Peace Together 31.000
2002-2003 Jambore Dunia XX Sattahip, Thailand Share our World, Share our Cultures 24.000
2007 Jambore Dunia XXI Hylands Park, Inggris One World, One Promise
Scouting Centenary
38.074
2011 Jambore Dunia XXII Rinkaby, Swedia Simply Scouting 40.061
2015 Jambore Dunia XXIII Kirarahama, Jepang A Spirit of Unity
2019 Jambore Dunia XXIV The Summit Bechtel Family National Scout Reserve, West Virginia, Amerika Serikat "Unlock a New World"

Nasional

No Tahun Tempat Tanggal Pelaksanaan
01 1973 Cibubur, Jakarta 1973
02 1977 Sibolangit, Sumatera Utara 1-20 Juli 1977
03 1981 Cibubur, Jakarta 18-25 Juni 1981
04 1986 Cibubur, Jakarta 21-28 Juni 1986
05 1991 Cibubur, Jakarta 15-22 Juni 1991
06 1996 Cibubur, Jakarta 26 Juni-4 Juli 1996
07 2001 Baturaden Jawa Tengah 3-12 Juli 2001
08 2006 Jatinangor, Jawa Barat 26 Juni-4 Juli 2006
09 2011 Sumatera Selatan 02Juli - 09 Juli 2011